Makalah Partisipasi
Masyarakat Dalam Pembangunan
Mei 24, 2018
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat tuhan
Yang Maha Esa atas karunia-Nya kami dapat menyelesaikan tugas Makalah mengenai
Partisipasi Masyarakat Dalam Pembangunan,
Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah
Sosiologi Politik. Semoga makalah ini dapat memberikan nilai tambah bagi
penulis khususnya dalam mata kuliah Sosiologi Politik.
Masih terdapat banyak kekurangan dan kesalahan dalam menyelesaikan tugas
makalah ini semoga pembimbing memaklumi karena masih tahap belajar.
Akhirnya kami ucapkan banyak terima kasih kepada dosen pembimbing yang
selama ini telah memberi banyak arahan dan ilmu,semoga menjadi bekal bagi
penulis untuk melanjutkan dan menuntut ilmu ke tingkat yang lebih tinggi.
Largo
5 mei 2018
Penyusun,
Daftar Isi
Kata Pengantar
.......................................................................................... i.
Daftar Isi
................................................................................................... ii.
BAB I......................................................................................................... 1.
Pendahuluan
.............................................................................................. 1.
1.1
Latar Belakang................................................................................... 4.
1.2
Rumsan
Masalah................................................................................ 5.
1.2
Tujuan................................................................................................ 5.
BAB
II........................................................................................................ 6.
Pemebahasan.............................................................................................. 6.
2.1
Pengertian Partisipasi
Masyarakat..................................................... 6.
2.2
Unsur-Unsur Partisipasi
Masyarakat................................................. 9.
2.3
Bentuk dan Jenis Partisipasi
Masyarakat
........................................ 10.
2.4
Faktor Faktor Yang mempengaruhi
Pembangunan............................
12.
2.5
Proses Perencanaan
Pembangunan..................................................... 16.
BAB III....................................................................................................... 18.
Penutup...................................................................................................... 18.
Kesimpulan ............................................................................................... 18.
Saran
......................................................................................................... 19.
Daftar Pustaka............................................................................................ 20.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pada Hakekatnya tujuan pembangunan suatu
Negara adalah untuk mensejahterakan masyarakat, demikian halnya dengan Negara
Timor Leste melalui. Konstitusi Negara Timor Leste ini menyatakan bahwa tujuan
Pembangunan Nasional Bangsa adalah melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah
darah masyarakatnya, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan
bangsa, serta ikut melaksanakan ketertiban dunia.
Dalam merealisasikan tujuan pembangunan,
maka segenap potensi alam harus digali, dikembangkan, dan dimanfaatkan
sebaik-baiknya. Begitu pula dengan potensi manusia berupa penduduk yang banyak
jumlahnya harus ditingkatkan pengetahuan dan keterampilannya sehingga, mampu
menggali, mengembangkan dan memanfaatkan potensi alam secara maksimal.
Bratakusumah (1999) mengatakan bahwa paradigma pembangunan yang sangat
dikembangkan sekarang ini adalah paradigma pemberdayaan yang berintikan
partisipasi masyarakat. Masyarakat ditempatkan sebagai pelaku utama pembangunan
dan pemerintah tidak lagi sebagai provider, tetapi lebih bertindak sebagai
intermediasi dan katalisator segenap perencanaan pembangunan. Artinya
pemerintah seharusnya memberikan kepercayaan dan kesempatan yang lebih banyak
kepada masyarakat, didalam menumbuh kembangkan segala potensi yang dimilikinya
bersama dengan lingkungannya.
1.2 Rumusan Masalah
Bagaimana partisipasi masyarakat dalam
perencanaan pembangunan ?
1)
Apa Pengertian Partisipasi Masyarakat ?
2)
Apa Unsur Unsur Partisipasi Masyarakat ?
3)
Apa Bentuk Dan Jenis Partisipasi Masyarakat ?
4)
Apa Faktor Faktor yang mempengaruhi pembangunan ?
5)
Bagaimana Proses Perencanaan Pembangunan ?
1.3 Tujuan Masalah
Pada makalah ini mempunyai tujuan masalah
sebagai berikut:
1.
Menegrti dan memahami Arti dari partisipasi,Unsur ,dan bentuk Dukungan
Masyarakat terhadap Pembangunan.
2.
Mengerti dan mengetahui arti dari pembangunan faktor pembangunan dan
proses perencanaan pembangunan masyarakat.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Partisipasi Masyarakat
Pengertian partisipasi selalu dikaitkan atau
bersinonim dengan peran serta. Seorang ilmuan yang bernama Keith Davis
mengemukakan definisinya tentang partisipasi yang dikutip oleh Sastropoetro
(1988:13) adalah Partisipasi dapat didefinisikan sebagai keterlibatan mental
atau pikiran atau moral atau perasaan di dalam situasi kelompok yang mendorong
untuk memberikan sumbangan kepada kelompok dalam usaha mencapai tujuan serta
turut bertanggung jawab terhadap usaha yang bersangkutan.
Berdasarkan pendapat tersebut di atas, maka
partisipasi itu tidak berdasarkan keterlibatan secara fisik dalam pekerjaannya
tetapi menyangkut keterlibatan diri seseorang sehingga akan menimbulkan
tanggung jawab dan sumbangan yang besar terdapat kelompok.
Sejalan dengan pendapat di atas, Allport
dalam Sastropoetro, (1988:12) menyatakan bahwa Seseorang yang berpartisipasi
sebenarnya mengalami keterlibatan dirinya/egonya yang sifatnya lebih daripada
keterlibatan dalam pekerjaan atau tugas saja, dengan keterlibatan dirinya
berarti keterlibatan pikiran dan perasaannya.
Dari uraian di atas jelaslah bahwa
partisipasi menyangkut keterlibatan diri/ego dan tidak semata-mata keterlibatan
fisik dalam pekerjaan atau tugas saja, dan ketiga unsur partisipasi tersebut di
dalam realitanya tidak akan terpisahkan satu sama lain, tetapi akan saling
menunjang. Dalam realitasnya, terutama dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa
dan bernegara, istilah partisipasi ini sering dikaitkan dengan usaha di dalam
mendukung program pembangunan.
Hal
sesuai dengan pendapat yang dikemukakan oleh Hamidjoyo,(1988:67), bahwa
partisipasi mengandung tiga pengertian, yaitu:
Partisipasi berarti turut memikul beban pembangunan.
Menerima kembali hasil pembangunan dan bertanggung jawab terhadapnya.
Partisipasi berarti terwujudnya kreativitasnya dan oto aktifitas.
Dari beberapa kajian literatur tentang partisipasi
masyarakat di negara-negara berkembang menunjukkan bahwa konsep partisipasi
diinterpretasikan secara luas. Oakley (1991:1-10) mengartikan partisipasi ke
dalam tiga bentuk, yaitu:
Ø
Partisipasi sebagai bentuk kontribusi, yaitu interpretasi dominan dari
partisipasi dalam pembangunan di dunia ketiga adalah melihatnya sebagai suatu
keterlibatan secara sukarela atau bentuk kontribusi lainnya dari masyarakat
desa menetapkan sebelumnya program dan proyek pembangunan.
Ø
Partisipasi sebagai organisasi, meskipun diwarnai dengan perdebatan yang
panjang di antara para praktisi dan teoritisi mengenai organisasi sebagai
instrumen yang fundamental bagi partisipasi, namun dapat dikemukakan bahwa
perbedaan organisasi dan partisipasi terletak pada hakekat bentuk
organisasional sebagai sarana bagi partisipasi, seperti organisasi-organisasi
yang biasa dibentuk atau organisasi yang muncul dan dibentuk sebagai hasil dari
adanya proses partisipasi.
Ø
Partisipasi sebagai pemberdayaan, partisipasi merupakan latihan
pemberdayaan bagi masyarakat desa, meskipun sulit didefinisikan. Akan tetapi,
pemberdayaan merupakan upaya untuk mengembangkan keterampilan dan kemampuan
masyarakat desa untuk memutuskan dan ikut terlibat dalam pembangunan.
2.2 Unsur Unsur Pasrtisipasi
Partisipasi sebagai pemberdayaan,
partisipasi merupakan latihan pemberdayaan bagi masyarakat desa, meskipun sulit
didefinisikan. Akan tetapi, pemberdayaan merupakan upaya untuk mengembangkan
keterampilan dan kemampuan Menurut Keith Davis (Sastropoetro, 1988:14) di dalam
pengertian partisipasi ini terdapat tiga buah unsur yang penting sehingga
memerlukan perhatian yang khusus yaitu:
o
Bahwa partisipasi sesungguhnya merupakan suatu keterlibatan mental dan
perasaan, lebih dari semata-mata atau hanya keterlibatan secara jasmaniah.
o
Unsur kedua adalah kesediaan memberikan sumbangan kepada usaha mencapai
tujuan kelompok.
o
Unsur ketiga adalah unsur tanggung jawab.
Berdasarkan uraian di atas, maka
partisipasi tidak saja identik dengan keterlibatan secara fisik dalam pekerjaan
dan tugas saja akan tetapi menyangkut keterlibatan diri atau ego, sehingga akan
timbul tanggung jawab dan sumbangan yang besar dan penuh terhadap
kelompok.masyarakat desa untuk memutuskan dan ikut terlibat dalam pembangunan.
2.3
Bentuk dan Jenis Partisipasi Masyarakat
Selanjutnya Keith Davis (Sastropoetro,
1988:55) mengemukakan pula tentang bentuk partisipasi, yaitu:
Konsultasi, biasanya dalam bentuk jasa.
Sumbangan spontan berupa uang dan barang
Mendirikan proyek yang sifatnya berdikari dan honornya berasal dari
sumbangan individu atau instansi yang berada di luar lingkungan tertentu
(dermawan atau pihak ketiga), dan itu merupakan salah satu partisipasi dan
langsung akan dirasakan oleh masyarakat itu sendiri dalam pembangunan desa
tersebut.
Mendirikan proyek yang sifatnya berdikari dan dibiayai sepenuhnya oleh
komuniti (biasanya diputuskan oleh komuniti dalam rapat desa yang menentukan
anggarannya).
Sumbangan dalam bentuk kerja, yang biasanya dilakukan oleh tenaga ahli
setempat. Bentuk kerja yang disumbangkan oleh masyarakat akan memperingan
pembangunan yang diselenggarakan desa tersebut.
Aksi massa.
Mengadakan pembangunan dikalangan keluarga sendiri.
Membangun proyek komuniti yang sifatnya otonom.
Dalam hal partisipasi masyarakat di dalam
pembangunan desa, Ndraha (1982:82) juga mengemukakan tentang bentuk-bentuk
partisipasi yaitu sebagai berikut:
Ø Partisipasi dalam bentuk swadaya murni
dari masyarakat dalam hubungan dengan pemerintah desa, seperti jasa/tenaga,
barang maupun uang.
Ø Partisipasi dalam penerimaan/pemberian
informasi.
Ø Partisipasi dalam bentuk pemberian
gagasan.
Ø Partisipasi dalam bentuk menilai
pembangunan.
Ø Partisipasi dalam bentuk pelaksanaan
operasional pembangunan.
2.4
Faktor Faktor yang mempengaruhi pembangunan
Ada beberapa faktor yang perlu diperhatikan
dalam upaya peningkatan partisipasi masyarakat, baik berupa faktor pendorong
maupun faktor penghambatnya. Faktor pendorong yang dapat mempengaruhi
partisipasi masyarakat, sebagaimana yang dikemukakan oleh Subrata dan Atmaja
dalam Sopino (1998:32) adalah sebagai berikut:
Ø Adanya interes dan partisipan.
Ø Hadiah dari suatu kegiatan.
Ø Adanya keuntungan dari kegiatan.
Ø Motivasi dari luar.
Menurut Sastropoetro (1988), ada lima unsur
penting yang menentukan gagal dan berhasilnya partisipasi, yaitu:
Ø Komunikasi yang menumbuhkan pengertian
yang efektif atau berhasil.
Ø Perubahan sikap,pendapat dan tingkah
laku yang diakibatkan oleh pengertian yang menumbuhkan kesadaran.Kesadaran yang
didasarkan pada perhitungan dan pertimbangan.
Ø Kesediaan melakukan sesuatu yang tumbuh
dari dalam lubuk hati sendiri tanpa dipaksa orang lain.
Ø Adanya rasa tanggung jawab terhadap
kepentingan bersama.
Hadi dalam Dwiyanti (2005), mengemukakan
bahwa faktor penghambat untuk meningkatkan partisipasi publik di Indonesia
adalah:
1.Faktor sosial, seperti: tingkat
pendidikan, pendapatan dan komunikasi
2. Faktor budaya, meliputi: sikap dan
perilaku, pengetahuan dan adat istiadat.
3. Faktor politik
4. Faktor birokrasi para pengambil
keputusan.
Menurut Mikkelsen (2003), rendahnya
partisipasi masyarakat disebabkan oleh beberapa faktor yaitu:
1. Adanya penolakan secara internal di
kalangan anggota masyarakat dan penolakan eksternal terhadap pemerintah
2. Kurangnya dana.
3. Terbatasnya informasi, pengetahuan atau
pendidikan masyarakat, dan
4. Kurang sesuai dengan kebutuhan
masyarakat.
Banyak program pembangunan yang kurang
memperoleh antusias dan partisipasi masyarakat karena kurangnya kesempatan yang
diberikan kepada masyarakat untuk berpartisipasi. Di lain pihak juga sering
dirasakan kurangnya informasi yang disampaikan kepada masyarakat mengenai kapan
dan dalam bentuk apa mereka dapat atau dituntut untuk berpartisipasi. Pemberian
kesempatan berpartisipasi pada masyarakat, harus dilandasi oleh pemahaman bahwa
masyarakat setempat layak diberi kesempatan karena mereka juga punya hak untuk
berpartisipasi dan memanfaatkan setiap kesempatan membangun bagi perbaikan mutu
hidupnya.
Menurut Margono dalam Mardikanto (2003),
tumbuh kembangnnya partisipasi masyarakat dalam pembangunan dipengaruhi oleh
tiga faktor yaitu:
1. Adanya kesempatan yang diberikan kepada
masyarakat untuk berpartisipasi.
Adanya kesempatan yang diberikan, merupakan
faktor pendorong tumbuhnya kemauan, dan kemauan akan menentukan kemampuannya.
Sebaliknya, adanya kemauan akan mendorong seseoransg untuk meningkatkan kemampuan
serta memanfaatkan setiap kesempatan.
2. Adanya kemauan untuk berpartisipasi
Kemauan untuk berpartisipasi merupakan
kunci utama bagi tumbuh dan berkembangnya partisipasi masyarakat. Kesempatan
dan kemampuan yang cukup belum merupakan jaminan bagi tumbuh dan berkembangnya
partisipasi masyarakat, jika mereka sendiri tidak memiliki kemauan untuk
membangun.
3. Adanya kemampuan untuk berpartisipasi
Kemampuan untuk berpartisipasi adalah :
a. Kemampuan untuk menemukan dan memahami
kesempatan-kesempatan untuk membangun, atau pengetahuan tentang peluang untuk
membangun (memperbaiki mutu hidupnya).
b. Kemampuan untuk melaksanakan
pembangunan, yang dipengaruhi oleh tingkat pendidikan dan keterampilan yang
dimiliki.
c. Kemampuan untuk memecahkan masalah yang
dihadapi dengan menggunakan sumber daya dan kesempatan (peluang) lain yang
tersedia secara optimal
2.5
Proses Perencannaan Pembangunan Daerah
Proses penyusunan kebijakan program
pembangunan yang mempunyai karakter bottom up adalah sebagai berikut :
A, MUSBANGDES
(Musyawarah Pembangunan Desa) atau istilah
lainnya MUSRENBANGDES (Musyawarah Rencana Pembangunan Desa). Perencanaan
pembangunan dimulai dari tingkat desa, yang biasanya dihadiri oleh mereka yang
ditunjuk oleh peraturan perundang-undangan, ataupun sesuai dengan kebijakan
dari kabupaten, namun seringkali dalam prakteknya hanya menjadi semacam lips
servis belaka, karena kegunaan dari musbangdes ini masih perlu dipertanyakan.
Mestinya sebelum dilakukan musyawarah di tingkat desa, ketua-ketua RT dan RW
mengajak berembuk dengan warga mengenai kebutuhan apa saja yang harus diajukan
sebagai usulan kepada pemerintah desa, lalu dilakukanlah musyawarah pembangunan
di tingkat desa tersebu.
B,MUSBANGCAM
(Musyawarah Pembangunan Kecamatan) atau
istilah lainnya MUSRENBANGCAM (Musyawarah Rencana Pembangunan Kecamatan).
Merupakan tindak lanjut dari pelaksanaan musyawarah pembangunan di tingkat
desa. Kegiatan ini dilakukan untuk mengumpulkan berbagai masukan dari seluruh
kawasan desa dalam satu kecamatan, kemudian yang menghadiri biasanya adalah
mereka perwakilan dari desa. Karena sudah banyak masukan dari seluruh desa,
maka mestinya pada tingkatan ini sudah harus dipikirkan mengenai pembuatan
“skala prioritasâ€
pembangunan yang akan diajukan.
C,MUSBANGKAB
(Musyawarah Pembangunan Kabupaten) atau
istilah lainnya MUSRENBANGKAB (Musyawarah Rencana Pembangunan Kabupaten).
Musyawarah ini dilakukan di tingkat
Kabupaten yang dihadiri oleh para perwakilan dari kecamatan-kecamatan untuk
kemudian melakukan sinkronisasi rencana-rencana pembangunan yang telah disusun
dengan rencana-rencana yang telah dibikin oleh Dinas-dinas. Nah pada level ini
biasanya akan terjadi tarik ulur kepentingan antara masukan aspirasi dari masyarakat
dan dinas-dinas. Oleh karena memang, harus dicari format skala prioritas
pembangunan masyarakat melalui pola perengkingan, sehingga dapat dicapai
kesepakatan bersama, dan tidak hanya pada coret-mencoret yang dilakukan oleh
para kepala dinas semata. Penentuan skala prioritas ini tidak boleh dilakukan
secara sepihak karena hasil dari pelaksanaan kegiatan ini nantinya akan menjadi
Rencana Anggaran dan Pendapatan Daerah (RAPBD). Draft APBD ini kemudian
diajukan oleh pemerintah kabupaten untuk dimusyawarahkan dengan DPRD (Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah).
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Dalam mewujudkan tujuan
program pembangunan pada setiap lembaga
dibutuhkan suatu pola manajerial dalam
pengelolaan pembangunan, pola
manajerial tersebut dimaksudkan agar hasil
pembangunan dan program
program pemerintahan lainnya dapat
dirasakan dan dinikmati manfaatnya
oleh masyarakat. Salah satu hal yang
dibutuhkan adalah kesadaran dan
partisipasi aktif dari seluruh masyarakat
dalam menunjang suksesnya
pelaksanaan program pembangunan. Selain itu
juga diperlukan
kebijaksanaan pemerintah untuk mengarahkan
serta membimbing
masyarakat untuk bersama-sama melaksanakan
program pembangunan.
Partisipasi masyarakat merupakan modal
utama dalam upaya mencapai
sasaran program pemerintah diseluruh
wilayah Republik
Democratik Timor Leste
Keberhasilan dalam pencapaian
sasaran pelaksanaan program
pembangunan bukan semata-mata didasarkan
pada kemampuan aparatur
pemerintah, tetapi juga berkaitan dengan upaya
mewujudkan kemampuan
dan keamanan masyarakat untuk
berpartisipasi dalam pelaksanaan program
pembangunan. Adanya partisipasi msyarakat
akan mampu mengimbangi
keterbatasan biaya dan kemampuan pemerintah
dalam pencapaian
pelaksanaan program pembangunan tersebut.
SARAN
·
Berdasarkan pada faktor-faktor yang mempengaruhi partisipasi
masyarakat dalam pembangunan, dengan ini
disarankan kepada
pemerintah agar senantiasa
memperbaiki dan mengejar pendidikan dalam
segala modelnya.
Disamping itu perlu pula diadakan pembinaan
terhadap
masyarakat yang mata pencahariannya sebagai
petani
sehinggah mereka dapat hidup lebih layak
lagi seperti kehidupan
masyarakat pada umumnya
·
Perlu adanya upaya-upaya oleh pemerintah untuk merangsang
masyarakat untuk berpartisipasi dalam
pembangunan. Sebagai
salah satu contoh yang perlu ditempuh
adalah memberikan
kesempatan kepada masyarakat untuk memilih
cara bagaimana
mereka mau berpartisipasi dalam
pembangunan.
Disamping itu pemerintah desa harus mampu
menjalankan kepemimpinan
sesuai karakter masyarakatnya, dengan
demikian akan terjalin
adanya komunikasi dan kerjasama dalam
pelaksanaan
pembangunan.
DAFTAR PUSTAKA
·
http://arvyndilawijaya.wordpress.com
·
www.Google.com
·
http://blogkuliah-ti.blogspot.com/2011/05/pengertian-Partisipasimasyarakatdalam
pembangunan.html
·
http://rendramm2.wordpress.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar